Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta, merupakan ujung tombak penanganan masalah sosial di
daerah ini, kata Penjabat Bupati setempat Gatot Saptadi.
"Lembaga yang memiliki andil besar dalam mencari solusi berbagai
permasalahan sosial, adalah Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial
(LKKS)," kata Gatot Saptadi dalam sambutan tertulis yang dibacakan Plt
Sekda Sleman Iswoyo Hadiwarno pada Musyawarah Daerah Lembaga LKKS
Kabupaten Sleman, Senin.
Menurut dia, seriring dengan semakin meningkatnya perkembangan dan
dinamika masyarakat, maka berbagai permasalahan sosial juga mengalami
perkembangan yang semakin kompleks.
"Karena itu seluruh pengurus LKKS Sleman diharapkan untuk
senantiasa mengembangkan wawasan, kemampuan dan kreatifitasnya, sehingga
berbagai permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat Sleman dapat
segera dicarikan solusinya secara tepat," katanya.
Ia mengatakan, berbagai fenomena sosial, baik yang positif maupun negatif, terjadi ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
"Kondisi tersebut sudah barang tentu sangat memerlukan adanya
perhatian, agar ketentraman, keamanan dan ketertiban dalam kehidupan
masyarakat tidak terganggu," katanya.
Lebih lanjut disampaikan, dii samping itu seluruh anggota LKKS
Kabupaten Sleman dituntut untuk mampu menciptakan hubungan yang serasi
dan terpadu dengan berbagai lembaga maupun instansi lain.
"Apabila terdapat keterpaduan gerak kreatifitas antara
organisasi-organisasi sosial seperti LKKS dengan lembaga-lembaga lain,
termasuk dengan para dermawan sosial maupun para pengusaha, mampu
diciptakan, maka berbagai permasalahan sosial akan mampu segera
terentaskan secara mandiri," katanya.
Ia mengatakan, untuk mengatasi permasalahan pendanaan, diharapkan
anggota LKKS jangan hanya menggantungkan kepada pemerintah maupun
lembaga lain, namun hendaknya mampu mengembangkan kreativitas dan
kemampuannya sendiri.
"Gali dana sosial dengan pendekatan profit dan kewirausahaan.
Selama ini, pemasukan dana sosial terkesan tidak optimal, karena ada
satu konotasi yang menggambarkan bahwa kerja sosial, senantiasa
menghasilkan respon atau bantuan yang bersifat suka rela dan seadanya.
Perlu dikembangkan, pendekatan profit dan kewira usahaan guna memompa
penggalian dana-dana sosial," katanya.
Ketua LKKS Kabupaten Sleman Nyadi Kasmoredjo mengarakan bahwa
peserta dalam musda tersebut sebanyak 144 orang yang terdiri dari
pengurus/utusan dari organisasi sosial Kabupaten Sleman, pengurus LKKS
Kabupaten Slemaan dan SKPD terkait.
"Musda juga akan melakukan pemilihan pengurus baru periode 2016-220," katanya.
Komentar
Posting Komentar